Kronologi Pembebasan Manohara
Manohara Odelia Pinot akhirnya bisa kabur dari suaminya, Pangeran Kesultanan Kelantan Malaysia, Tengku Muhammad Fakhry. Berikut kronologis pembebasan Manohara:
Sabtu (30/5), Manohara mendapat kesempatan untuk kabur
saat bersama keluarga Kesultanan Kelantan ke Singapura karena Sultan Kelantan mengalami serangan jantung. Rencananya pihak Kelantan akan berada di Singapura selama 5 minggu. Namun ketika Kesultanan mendapatkan informasi ibu Manohara, Daisy Fajarina juga ke Singapura, kesultaan Kelantan tiba-tiba memutuskan untuk cepat-cepat pulang.
Manohara mengatakan, saat pihak Kerajaan mengetahui ibunya hendak ke Singapura, baru satu malam, dia disuruh packing untuk pulang. Mano mengaku tahu ibunya ingin menjemputnya di Singapura dari salah seorang anggota Kesultanan Kelantan yang baik hati. Mano menolak menyebutkan nama anggota Kesultanan yang sudah menolongnya itu.
Mengetahui Daisy akan datang, Mano pun melakukan segala upaya untuk bisa meloloskan diri. Awalnya ia mencoba mengulur waktu agar tidak segera dibawa pulang ke Kelantan dengan mandi berlama-lama. Kamar hotel Mano di lantai 13 Hotel Royal Singapura sampai digedor-gedor.
Tapi upaya Mano tidak banyak berhasil. Ia tetap dipaksa ikut turun. Pas saat akan turun, Kesultanan Kelantan mendapat laporan Daisy sudah berada di lobi hotel. Mano dilarang turun, tapi ia nekat ingin ke lobi. Model yang menikah pada umur 17 tahun itu lantas dipaksa akan dibawa ke ruangan Sultan Kelantan di lantai 3. Di ruangan ini Mano akan dikunci. Mano mengaku sempat akan disuntik tapi menolak.
Tak hilang akal, Mano kemudian memencet-mencet tombol lift sehinga polisi Singapura datang. Mereka lantas membawanya ke sebuah ruangan. Tak lama ibu datang. Dia langsung memeluk ibunya.
Kepada polisi Singapura, Mano meminta agar tidak dibawa kembali ke Malaysia. Setelah bertemu Daisy, Mano pun dibawa ke airport dan kemudian terbang ke Jakarta. Perempuan yang mengaku disilet-silet suaminya itu tiba di tanah air pagi pukul 07.30 WIB pagi tadi. (sumber: kompas.com)
Sabtu (30/5), Manohara mendapat kesempatan untuk kabur
saat bersama keluarga Kesultanan Kelantan ke Singapura karena Sultan Kelantan mengalami serangan jantung. Rencananya pihak Kelantan akan berada di Singapura selama 5 minggu. Namun ketika Kesultanan mendapatkan informasi ibu Manohara, Daisy Fajarina juga ke Singapura, kesultaan Kelantan tiba-tiba memutuskan untuk cepat-cepat pulang. Manohara mengatakan, saat pihak Kerajaan mengetahui ibunya hendak ke Singapura, baru satu malam, dia disuruh packing untuk pulang. Mano mengaku tahu ibunya ingin menjemputnya di Singapura dari salah seorang anggota Kesultanan Kelantan yang baik hati. Mano menolak menyebutkan nama anggota Kesultanan yang sudah menolongnya itu.
Mengetahui Daisy akan datang, Mano pun melakukan segala upaya untuk bisa meloloskan diri. Awalnya ia mencoba mengulur waktu agar tidak segera dibawa pulang ke Kelantan dengan mandi berlama-lama. Kamar hotel Mano di lantai 13 Hotel Royal Singapura sampai digedor-gedor.
Tapi upaya Mano tidak banyak berhasil. Ia tetap dipaksa ikut turun. Pas saat akan turun, Kesultanan Kelantan mendapat laporan Daisy sudah berada di lobi hotel. Mano dilarang turun, tapi ia nekat ingin ke lobi. Model yang menikah pada umur 17 tahun itu lantas dipaksa akan dibawa ke ruangan Sultan Kelantan di lantai 3. Di ruangan ini Mano akan dikunci. Mano mengaku sempat akan disuntik tapi menolak.
Tak hilang akal, Mano kemudian memencet-mencet tombol lift sehinga polisi Singapura datang. Mereka lantas membawanya ke sebuah ruangan. Tak lama ibu datang. Dia langsung memeluk ibunya.
Kepada polisi Singapura, Mano meminta agar tidak dibawa kembali ke Malaysia. Setelah bertemu Daisy, Mano pun dibawa ke airport dan kemudian terbang ke Jakarta. Perempuan yang mengaku disilet-silet suaminya itu tiba di tanah air pagi pukul 07.30 WIB pagi tadi. (sumber: kompas.com)
Categories:
0 komentar:
Posting Komentar